Jumat, 20 Februari 2009

Gulma Daun Lebar

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENDALIAN GULMA
Acara II
IDENTIFIKASI GULMA DAUN LEBAR






Disusun Oleh:
Agung Tustiana
E1A006006




PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2008
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan, dan untuk ini kita tidak terlepas dari nama latin. Nama latin suatu gulma sangat berarti karena nama tersebut diterima di dunia internasional. Sebagai contoh jika kita menyebutkan naman babotan, ahli gulma Negara lain atau bahkan mungkin yang berasal dari luar Pulau Jawa sering tidak mengetahuinya. Tetapi dengan menyebutkan nama latinnya yaitu Ageratum comyzoides, L. maka hampir dapat dipastikan orang-orang tersebut mengetahuinya. Atau jika tidak, maka mereka akan da[pat dengan mudah mencari informasi dengan berpegangan dengan nama latin gulma tersebut.
Nama latin suatu jenis gulma biasanya terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukan marganya yang selalu dimulai dengan huruf besar sedangkan yang kedua menunjukan jenis yang selalu dimulai dengan huruf kecil. Dibelakang nama tersebut sering juga terdapat nama orang yang pertama kali membuat determinasi jenis tersebut. Contoh: Panicum repens L. Huruf L adalah singkatan dari Linnaeus, seorang ahli tumbuh-tumbuhan dari swedia yang pertama kali membuat determinasi gulma P. rapens.
Dalam mengidentifikasi gulma dapat ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau seluruh cara-cara dibawah ini:
1. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium
2. Konsultasi langsung dengan para ahli dibidang yang bersangkutan
3. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi
4. Membandingkan dengan determinasi yang telah ada
5. Membandingkan dengan ilustrasi yang tersedia
Untuk mengidentifikasi gulma dengan kunci identifikasi tentunya kita harus memahami sifat-sifat vegetatif dan generatif gulma tersebut. Dalam praktikum kali ini kita akan mengidentifikasi gulma menggunakan buku identifikasi dengan mengamati bagian vegetatif dan generatif dari gulma tersebut.

1.2 Tujuan Praktikum
Mengemal nama-nama jenis gulma (khususnya gulma berdaun lebar) sesuai dengan naman yang diterima di dunia internasional.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Gulma adalah golongan tumbuhan yang hidup bersama dengan ekosistem pertanian yang mendatangkan kerugian sepanjang sejarah budidaya pertanian. Pengelolaan gulma secara modern sangat memerlukan pengetahuan dasar sifat biologi dan ekologi gulma. Adanya berbagai definisi dan dekripsi gulma menunjukkan bahwa golongan gulma mempunyai kisaran karakter luas dan mempunyai konsekuensi dalam pemberantasan dan pengelolaannya.
Gulma berdaun lebar memiliki bentuk daun lebar dan pada umumnya dari jenis dikotil serta memiliki lintasan C3. Dalam mengidentifikasi gulma dapat ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau seluruh cara-cara dibawah ini:
• Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium
• Konsultasi langsung dengan para ahli dibidang yang bersangkutan
• Mencari sendiri melalui kunci identifikasi
• Membandingkan dengan determinasi yang telah ada
• Membandingkan dengan ilustrasi yang tersedia

Cara identifikasi dengan membandingkan tumbuhan gulma dengan gambar paling praktis dan dapat dikerjakan sendiri di tempat, oleh karena telah banyak publikasi gambar dan foto-foto gulma. Dua publikasi gulma P3GI yang disebutkan pada alinia pertama bab ini, sangat berguna untuk keperluan tersebut.
Identifikasi dengan membandingkan determinasi dari spesies gulma kemudian mencari dengan kunci identifikasi sedikit banyak kita harus memahami istilah biologi yang berkenaan dengan morfologi yang dapat dipelajari pada buku karangan Rifai (1978). Bila ada spesies gulma yang sukar diidentifikasi, maka herbarium gulma (lengkap daun, batang, bunga, bunga dan akarnya) tersebut dapat dikirim ke herbarium.
Tanda-tanda yang dipakai dalam identifikasi dan penelaahan spesies gulma; terbagi atas sifat-sifat vegetatif yang bisa berubah sesuai dengan lingkungan dan sifat-sifat generatif yang cenderung tetap (Soekiman et. al., 1984).
Sifat vegetatif gulma antara lain : perakaran, bagian batang dan cabangnya, kedudukan daun, bentuk daun, tepi daun dan permukaan daun, terdapat alat-alat tambahan misalnya daun penumpu atau selaput bumbung, beragam dan berbeda-beda untuk tiap spesies gulma. Bagian generatif yang dapat digunakan sebagai kriteria tanaman antara lain adalah : jumlah dan duduknya bunga, bagian-bagian bunga, warna kelopak bunga, warna mahkota bunga, jumlah benang sari, serta bentuk - ukuran - warna - jumlah buah/biji.


III. METODELOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
 Lup (kaca pembesar)
 Pisau atau gunting
 Buku identifikasi
 Alat tulis dan kertas
Bahan:
 Tiga jenis gulma daun lebar yang hidup di perairan
 Tiga jenis gulma berdaun lebar yang hidup di darat

3.2 Prosedur Kerja
a. Setiap kelompok membawa masing-masing tiga jenis gulma berdaun lebar yang hidup di darat dan yang di perairan
b. Mengidentifikasi gulma tersebut dengan menggunakan buku identifikasi
c. Menggambar secara mikroskopis bagian-bagian gulma yang saudara dapatkan (minimal 5 jenis) meliputoi bagian vegetatif dan generatif
d. Mengisi kolom identifikasi yang telah disediakan
e. Membuat keterangan / klasifikasi gulma yang telah digambar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Identifikasi Gulma Daun Lebar
No Nama Gulma Perakaran Ciri Batang
Latin Indonesia Bentuk Permkan Prtumbhan
1 Dicranopteris linearis paku-pakuan Tunggang Bulat licin Tegak
2 Spigelia anthelmia L. Tunggang Silindris licin/berlilin Tegak
3 Micrania micranta Sembong jalar Tunggang Silindris kasar Menjalar
4 Eichnornia crasiper Eceng gondok Tunggang Bulat kasar Tegak
5 Limnocharis falva Genjer Serabut Segitiga licin Tegak

No Ciri Daun
Bentuk Warna Tepi Duduk Jumlah Tulang Ujung Pangkal
1 Lonjong Hijau Berombak Tunggal Menyirip Meruncing Bulat
2 Oval Hijau Rata Berhadap Majemuk Menyirip Meruncing Membulat
3 Segitiga Hijau Rata Tunggal Menyirip Meruncing Rata
4 Ginjal Hijau Rata Roset Majemuk Sejajar Bulat Bulat
5 Ginjal Hijau Rata Roset Tunggal Sejajar Bulat Membulat

No Bunga Biji Perkembangbiakan Modifikasi Batang
Letak Bentuk Warna Bentuk Warna Generatif Vegetatif
1
2 Pangkal daun Kuning Bulat hijau
3
4
5 Ujuung Payung Kuning bulat hijau biji Stolon Stolon




4.2 Pembahasan

Ragam/Paku-pakuan (Dicranopteris linearis)

Resam atau rasam (Dicranopteris linearis syn. Gleichenia linearis) merupakan jenis paku yang besar yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di pegunungan. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom).


Resam dikenal sebagai tumbuhan invasif di beberapa tempat karena mendominasi permukaan tanah menyebabkan tumbuhan lain terhambat pertumbuhannya. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hampir semua daerah tropik dan subtropis di Asia dan Pasifik. Habitatnya adalah tebing teduh dan lembab mulai pada ketinggian 200m hingga 1500m di atas permukaan laut.

Spigelia anthelmia L.
Identifikasi
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida – Dicotyledons
Sub-kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Familia : Loganiaceae – Logania family
Genus : Spigelia L.
Spesies : Spigelia anthelmia L.

Sembong Rambat (Micrania micranta)
Nama umum
Indonesia : Mikania, sembung rambat (Jawa)
Inggris : Mile-a-minute weed, bittervine, Chinese creeper

Identifikasi
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Mikania
Spesies : Mikania micrantha Kunth


Eceng Gondok (Echhornia crassipees)

Eceng gondok atau bengak mempunyai sistematika (Lawrence, 1964).
Divisio : Embryophytasi phonogama
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Monocotyledone
Ordo : Farinosae
Familia : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : Echhornia crassipes

Eceng gondok termasiuk perennial yang dapat mengapung bebas bila air dalam dan berakar di dasar bila air dangkal. Batang dengan buku pendek, garis tengah 1-2.5 cm, panjang 1-30 cm. Akar bertudung akar tidak brrcabang dan tidak berbulu. Stolon bergaris tengah 0.5-2 cm, panjang sampai 40 cm atau tumbuh pendek jika tumbh rapat; wartna keunguan. Tangkai daun, berbatasan dengan tulang daun yang menyempit, mempunyai bagian yang menggelembung seperti gondok umtuk mrngapung. Bunga tidak bertangkai, tersusun melingkar poros, sepanjang tahun dan dapat berbunga secara serempak.
Berkembang biak dengan stolon (vesetatif) dan juga generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif memegang peran penting dalam pembentukan koloni. Eceng gondok hampir tiap tahun berbunga, dan setelah 20 hari terjadi penyerbuhan buah masak, lepas dan pecah, biji masuk ke dasar air (biji 5-6 ribu per tanaman dengan masa hidup ± 15 tahun).

Genjer (Limnocharis flava)
Nama umum
Indonesia : Genjer (Jw), gendot (Snd)
Malaysia : Sayur air
Inggris : Yellow velvetleaf

Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu)
Sub-kelas : Alismatidae
Ordo : Alismatales
Familia : Limnocharitaceae
Genus : Limnocharis
Spesies : Limnocharis flava (L.)





V. KESIMPULAN
• Identifikasi gulma dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan mengamati sifat-sifat vegetatif dan generatif dari gulma dan kemudian diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi gulma.
• Untuk mengidentifikasi gulma kita terlebih dahulu harus memahami dan mengamati sifat-sifat vegetatif maupun generatif dari gulma tersebut. Sifat vegetatif terdiri dari akar, batang, daun, serta modifikasi dari akar, batang dan daun, sedangkan sifat generatif terdiri dari bunga, buah dan biji.



DAFTAR PUSTAKA

Arie, Arifin. 1994. Perlindungan Tanaman, Hama Penyakit dan Gulma. Surabaya: Usaha Nasional.
Barus, Emanuel. 2003. Pengendalian Gulma Di Perkebunan. Yogyakarta: Kanisus.
Moernadis, Jody. 1990. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma (Ilmu Gulma-Buku I). Jakarta: Rajawali Pers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar