Selasa, 03 Februari 2009

Laporan Gulma Rumput

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENDALIAN GULMA
Acara II
IDENTIFIKASI GULMA RUMPUT





Disusu
Agung Tustiana 
E1A006006




PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2008
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan, dan untuk ini kita dapat terlepas dari nama latin. Nama latin suatu gulma akan sangat berarti karena nama tersebut diterima di internasional. Sebagai contoh jika kita menyebutkan nama babandotan, ahli gulma india atau afrika bahkan mungkin yang berasal dari luar pulau jawa sering tidak mengetahuinya. Tetapi dengan menyebut nama latinnya atau Ageratum conyzoides, L. maka hamper dapat dipastikan orang-orang tersebut mengetahuinya. Atau jika tidak, maka mereka dengan mudah mencari informasi dengan berpegangan pada nama latin gulma tersebut.
Nama latin suatu jenis gulma biasanya terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukkan marganya yang selalu dimulai dengan huruf besar sedangkan kata kedua menunjukkan jenis yang selalu dimulai dengan huruf kecil. Dibelakang nama tersebut terdapat pula singkatan nama orang yang pertama kali membuat determinasi jenis tersebut. Contoh : Panicum repens L. Huruf L adalah singkatan dari Linnaeus, seorang ahli tumbuh-tumbuhan dari swedia yang pertama kali membuat determinasi gulma P.repens.
Dalam mengidentifikasi gulma dapat ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau seluruh cara dibawah ini :
1. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi dengan herbarium.
2. Konsultasi langsung dengan ahli dibiddang bersangkutan
3. Mencari sendiri dengan menggunakan kunci identifikasi
4. Membandingkan dengan determinasi yang ada
5. Membanduingkan dengan ilustrasi yang tersedia.
Untuk mengidentifikasi gulma dengan kata kunci tentunya kita harus memahami sifat-sifat generative dan vegetative dari gulma tersebut.
Bagian vegetative gulma
Bagian vegetative gulma yang dapat dipakai sebagai factor identifikasi adalah akar, batang, dan daun.

Akar
Perakaran pada gulma dapat berupa akar tunggang (biasanya ditemui pada golongan berdaun lebar) dan akar serabut yang biasanya ditemui pada gulma golongan rerumputan dari teki-tekian
Batang
Bagian batang yang menjadi ciri identifikasi gulma antara lain adalah:
Bentu: bulat, segitiga, lonjong, pipih, berongga, segi empat, segi lima.
Pertumbuhan : menjalar, melilit, tegak, bercabang banyak, bercabang menggarpu.
Daun
Bagian daun yang dapat digunakan menjadi cirri identifikasi gulma antara lain :
Bentuk daun : bulat, lanset, lonjong, pita, jarum, jantung, segi tiga, dsb.
Warna daun : hijau tua, hijau, kuning, merah, ungu, dsb.
Tepi daun : rata, bergerigi, bergigi, berombak,dsb.
Daging daun : tebal, tipis, kaku, dsb
Duduk daun : berhadapan, tersebar, berhadapan-bersilangan, berkarang, dsb.
Jumlah daun : tuggal, majemuk
Tulang daun : menyirip, menjari, lurus/sejajar.
Ujung daun : runcing, meruncing, berlekuk, rata, bulat,
Pangkal daun : bulat, membulat, runcing, meruncing, rata, dsb.
Modifikasi akar, batang dan daun
Berupa rimpang, stolon, umbi lapis, dan akar tinggal.
Pada strutur generative untuk mengidentifikasi gulma terdiri dari bunga, buah dan biji.
Bunga
Bagian bunga yang biasa menjadi factor indikasi adalah :
Jumlah bunga : tunggal atau majemuk
Letak bunga : di ujung, tersebar, dll.
Bentuk bunga : bonggol, bulir, malai, dsb
Warna bunga : merah, hijau, kuning, dll
Simetri bunga : asimetri, simetri bilateral,dll


Buah
Jenis buah : buah sejati, atau buah semu.
Daging buah : buah berdaging ( buah buni, pepo, batu, empulur, dll) buah kering (berbiji tunggal, polong, dll)
Biji
Biji dapat ditandai dengan cirri-ciri berlainan, misalnya : bentuk, warna, ukuran, dan keadaan permukaan yang tidak sama. Sebagai contoh : pada Amaranthaceae bijinya berwarna hitam dan mengkilat

1.2 Tujuan Praktikum
Mengemal nama-nama jenis gulma (khususnya jenis gulma rumput) sesuai dengan naman yang diterima di dunia internasional.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Gulma menurut Mangoensoekarjo (1983) adalah tumbuhan pengganggu yang nilai negatif apabila tumbuhan tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dan sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya guna manusia. Pengertian gulma menurut sutidjo (1974) adalah tumbuhan yang tumbuh tidak sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai nilai negatif.
Gulma selalu terdapat pada setiap pertanaman dan tumbuh bebas apabila dilakukan pengendalian. Secara fisik gulma bersaing dengan tumbuhan dalam hal pemanfaatan ruang, cahaya dan secara kimiawi dalam hal pemanfaatan air, nutrisi, gas-gas penting dalam proses allelopati. Persaingan dapat berlangsung bila komponen yang dibutuhkan oleh gulma atau tanaman budidaya berada pada jumlah yang terbatas, jaraknya berdekatan dan bersama- sama dibutuhkan.
Ada beberapa jenis gulma berdasarkan respon herbisida, termasuk gulma rumput. Rumputy mempunyai batang bulat atau pipih berongga. Kesamaannya dengan teki karena bentuk daunnya sama-sama sempit. Tetapi dari sudut pengendaliannya terutama responnya terhadap herbisida berbeda. Berdasarkan bentuk masa pertumbuhan dibedakan gulma rumput semusim (annual) dan tahunan (parennial). Rumput semusim tumbuh melimpah, tetapi kurang menimbulkan masalah dibandingkan gulma rumput tahunan.
Secara umum kerugian yang ditimbulkan gulma dapat dibagi menjadi dua, yaitu kerugian yang langsung dan tidak langsung. Kerugian langsung terjadi akibat kompetisi yang dapat mengurangi panen. Termasuk didalamnya adalah penurunan hasil panen, baik secara keseluruhan atau yang panennya saja dan penurunan kualitas hasil panenan sebagai akibat pencemaran oleh biji- biji gulma. Sedangkan kerugian yang tidak langsung terjadi akibat kompetisi yang dapat menimbulkan kerugian tetapi tidak secara langsung dari hasil panen, seperti gulma dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit tanaman.
Adanya berbagai definisi dan dekripsi gulma menunjukkan bahwa golongan gulma mempunyai kisaran karakter luas dan mempunyai konsekuensi dalam pemberantasan dan pengelolaannya. Dalam mengidentifikasi gulma dapat ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau seluruh cara-cara dibawah ini:
• Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium
• Konsultasi langsung dengan para ahli dibidang yang bersangkutan
• Mencari sendiri melalui kunci identifikasi
• Membandingkan dengan determinasi yang telah ada
• Membandingkan dengan ilustrasi yang tersedia
Cara identifikasi dengan membandingkan tumbuhan gulma dengan gambar paling praktis dan dapat dikerjakan sendiri di tempat, oleh karena telah banyak publikasi gambar dan foto-foto gulma. Dua publikasi gulma P3GI yang disebutkan pada alinia pertama bab ini, sangat berguna untuk keperluan tersebut.
Identifikasi dengan membandingkan determinasi dari spesies gulma kemudian mencari dengan kunci identifikasi sedikit banyak kita harus memahami istilah biologi yang berkenaan dengan morfologi yang dapat dipelajari pada buku karangan Rifai (1978). Bila ada spesies gulma yang sukar diidentifikasi, maka herbarium gulma (lengkap daun, batang, bunga, bunga dan akarnya) tersebut dapat dikirim ke herbarium.
Tanda-tanda yang dipakai dalam identifikasi dan penelaahan spesies gulma; terbagi atas sifat-sifat vegetatif yang bisa berubah sesuai dengan lingkungan dan sifat-sifat generatif yang cenderung tetap (Soekiman et. al., 1984).
Sifat vegetatif gulma antara lain : perakaran, bagian batang dan cabangnya, kedudukan daun, bentuk daun, tepi daun dan permukaan daun, terdapat alat-alat tambahan misalnya daun penumpu atau selaput bumbung, beragam dan berbeda-beda untuk tiap spesies gulma. Bagian generatif yang dapat digunakan sebagai kriteria tanaman antara lain adalah : jumlah dan duduknya bunga, bagian-bagian bunga, warna kelopak bunga, warna mahkota bunga, jumlah benang sari, serta bentuk ukuran -warna-jumlah buah/biji.


III. METODELOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
 Lup (kaca pembesar)
 Pisau atau gunting
 Buku identifikasi
 Alat tulis dan kertas
Bahan:
 Dua jenis gulma rumput yang hidup di perairan
 Tiga jenis gulma rumput yang hidup di darat

3.2 Prosedur Kerja
a. Setiap kelompok membawa masing-masing tiga jenis gulma rumput yang hidup di darat dan dua jenis gulma rumput yang hidup di darat perairan
b. Menggambar secara mikroskopis bagian-bagian gulma yang saudara dapatkan (minimal 5 jenis) meliputoi bagian vegetatif dan generatif
c. Mengidentifikasi gulma tersebut dengan menggunakan buku identifikasi
d. Mengisi kolom identifikasi yang telah disediakan
e. Membuat keterangan / klasifikasi gulma yang telah digambar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Identifikasi Gulma Daun Lebar
No Nama Gulma Perakaran Ciri Batang
Latin Indonesia Bentuk Permukaan Pertumbuhan
1 Echinocloa colonum jajagoan serabut bulat licin tegak
2 Eragrostis uniloides rumput kanji serabut bulat licin tegak
3 Imperata cylindrica alang-alang tunggang bulat kasar tegak
4 Leersia hexandra jukut tunggang bulat kasar tegak
5 pinicum repens lampuyangan tunggang bulat kasar tegak

No Ciri Daun
Bentuk Warna Tepi Duduk Jumlah Tulang Ujung Pangkal
1 pedang hijau rata berhadap bersilang tunggal sejajar runcing rata
2 pedang hijau rata berhadap bersilang tunggal sejajar runcing rata
3 pedang hijau rata berhadapan tunggal sejajar runcing rata
4 pedang hijau rata berhadapan tunggal sejajar runcing rata
5 pedang hijau rata berhadap bersilang tunggal sejajar runcing rata

No Bunga Biji Perkembangbiakan Modifikasi Batang
Letak Bentuk Warna Bentuk Warna Generatif Vegetatif
1 ujung malai hijau-merah oval hijau-ungu ada ada stolon
2 ujung malai ungu oval ungu ada - -
3 ujung malai putih lonjong coklat ada ada rhizom
4 ujung malai hijau-kuning lonjong coklat ada ada stolon
5 ujung malai hijau lonjong hijau ada ada rhizom





4.2 Pembahasan

Echinocloa colonum (jajagoan)


Devisio : Spermatophyta
Kelas : Monokotiledoneae
Ordo : Graminales
Family : Graminae
Genus : Echinochloa
Spesies : Echinocloa colonum



Merupakan tumbuhan setahun dalam rumpun padat, batang tegak atau menghampar dipermukaan tanah. Panjang pelepah daun sebanding dengan panjang helai daunnya. Pangkal helai daun lebar, ujungnya lancip. Bunga majemuk berbentuk malai, setiap malai mengandung 3-8 tandan, setiap tandan tersusun rapi, bentuknya bulat telur sampai bulat. Gulma jenis diareal pertanian ditemui pada tanaman padi (disawah).

Andropogan aciculatus (rumput kanji)

Devisio : Spermatophyta
Kelas : Monokotiledoneae
Ordo : Graminales
Family : Poaceae
Genus : Andropogon
Spesies : Andropogon acciculatus.

Andropogan aciculatus yang dusebut juga dalam bahasa Indonesia rumput jarum, suket domdoman (Jawa), bajang-bajang (Sunda), Repha pele (Madura), kalikikanji (Sumatera Barat). Gulma ini termasuk tumbuhan tahunan, batang tegak mencapai 0,25 sampai 0,75 meter. Bentuk daun pita atau garis bagian ujung meruncing, panjang daun 2- 20 cm dan lebar 4-9 mm. Bunga merupakan bunga majemuk terdapat diujung batang yang tegak (bukan merayap) seperti bunga padi-padian yang tersusun dalm tandan atau malai yang banyak cabang. Panjang 5-12 cm, mempunyai tangkai bunga yang berbulu. Warna bunga keugu-unguan dengan bentuk karangan, anak bulir bunga berbentuk lanset dengan ujung meruncing. Menpunyai akar tunggal yang kuat. Berkembang biak dengan anak bulir.

Imperata cylindrical (Alang-alang)

Devisio : Spermatophyta
Kelas : Monokotiledoneae
Ordo : Graminales
Family : Poacea
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindra. L

Alang-alang adalah tumbuhan tahunan dengan rimpang lunak, menjalar, bercabang- cabang, dan panjangnya dapat melebihi 1 m. Batang tegak, tingginya 1-3 m dan mempunyai 1-8 buku, buku tersebut ditumbuhi oleh bulu-bulu halus. Pelepah daunnya berbulu tepinya. Helai daun pangkalnya lebar dan menyempit arah keujung, lidah daun tipis sepaerti membran. Bunga majemuk berbentuk malai berwarna putih yang padat. Gulma jenis ini diareal pertanian merupakan gulma darat yang paling sulit diberantas. Dikarenakan, pada alang daya kompetisinya sangat tinggi ditambah lagi alat perkembangbiakan rhizoma serta memiliki allelopat yang tinggi pula.
Leersia hexandra (jukut)


Kingdom :
Divisio :
Kelas :
Ordo :
Familia :
Genus :
Spesies :




Pinicum repens (lempuyungan)


Kingdom :
Divisio :
Kelas :
Ordo :
Familia :
Genus :
Spesies :




V. KESIMPULAN

• Identifikasi gulma dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan mengamati sifat-sifat vegetatif dan generatif dari gulma dan kemudian diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi gulma.
• Untuk mengidentifikasi gulma kita terlebih dahulu harus memahami dan mengamati sifat-sifat vegetatif maupun generatif dari gulma tersebut. Sifat vegetatif terdiri dari akar, batang, daun, serta modifikasi dari akar, batang dan daun, sedangkan sifat generatif terdiri dari bunga, buah dan biji.
• Pada gulma rumput ini ada yang tergolong gulma tahunan , gulma semusim dan gulma setahun.dan biasanya memiliki perakaran yang serabut.gulma rumput semusim biasanya tumbuh melimpah tetapi kurang menimbulkan masalah di bandingkan dengan rumput tahunan.






DAFTAR PUSTAKA

Arie, Arifin. 1994. Perlindungan Tanaman, Hama Penyakit dan Gulma. Surabaya: Usaha Nasional.
Barus, Emanuel. 2003. Pengendalian Gulma Di Perkebunan. Yogyakarta: Kanisus.
Moernadis, Jody. 1990. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma (Ilmu Gulma-Buku I). Jakarta: Rajawali Pers.
Sukman Yakub, Yernelis. 2001. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Fakultas pertanian Universitas Sriwijaya : Palembang
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada Universty Press : Yogyakarta

3 komentar: